Tips

Ketahanan ASI di Kulkas, Freezer, Cooling Bag, dan Suhu Ruang

Ketahanan ASI adalah salah satu faktor penting yang harus dipahami oleh para ibu menyusui, terutama bagi ibu yang memilih untuk memerah ASI dan menyimpannya agar dapat diberikan kepada bayi di kemudian hari. ASI atau Air Susu Ibu, adalah sumber nutrisi yang tak tergantikan untuk bayi karena mengandung segala zat gizi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan juga perkembangan optimal. 

 

Namun, agar manfaatnya tetap maksimal, cara penyimpanannya harus dilakukan dengan tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang ketahanannya di berbagai tempat penyimpanan, seperti kulkas, freezer, cooling bag, hingga suhu ruang.

 

Ketahanan ASI di Berbagai Tempat

Setiap tempat penyimpanannya memiliki aturan ketahanan berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai ketahanannya di kulkas, freezer, cooling bag, dan suhu ruang:

  • Kulkas

Ketahanan ASI di kulkas adalah metode penyimpanan jangka pendek yang sering digunakan ibu menyusui. ASI yang sudah diperah dapat disimpan di kulkas selama 3 hingga 4 hari.

Pastikan suhu kulkas berada di bawah 4°C agar ASI tetap segar. Menyimpan ASI di kulkas sangat berguna untuk ibu yang ingin memerah ASI secara rutin setiap hari dan memberikan ASI perah tersebut dalam waktu dekat.

  • Penyimpanan di bagian belakang kulkas: Suhu area ini lebih stabil dibandingkan bagian pintu kulkas. Pintu kulkas sering dibuka-tutup, yang menyebabkan fluktuasi suhu bisa mempengaruhi kualitasnya.
  • Gunakan wadah steril: Botol kaca, botol plastik khusus yang BPA-free, atau kantong khusus untuk penyimpanan ASI adalah pilihan direkomendasikan. Jangan lupa untuk selalu menutup rapat wadah penyimpanan agar tidak ada kontaminasi udara.
  • Pemberian label: Setelah diperah, berikan label pada setiap wadah dengan mencantumkan tanggal dan juga jam kapan diperah. Ini penting agar ibu dapat memantau kapan ASI harus digunakan dan menghindari konsumsinya sudah melebihi masa simpan.

Penyimpanan di kulkas umumnya cukup baik untuk penggunaan harian. Jika ibu berencana untuk menyimpannya dalam jangka waktu lebih lama, seperti beberapa minggu atau bulan, freezer menjadi pilihan lebih baik.

  • Freezer

Ketahanan penyimpanan freezer jauh lebih lama dibandingkan penyimpanan di kulkas. ASI disimpan dalam freezer bisa bertahan hingga 6 bulan jika disimpan pada suhu -18°C atau lebih dingin.

 

Namun, untuk menjaga kualitas ASI agar tetap prima, sebaiknya gunakan ASI yang disimpan di freezer dalam waktu 3 bulan pertama. Penyimpanan di freezer sangat cocok untuk ibu yang memiliki cadangan ASI dan ingin menggunakannya dalam jangka panjang.

  • Freezer khusus: Jika ibu memiliki freezer yang terpisah dari kulkas utama, gunakan itu sebagai tempat penyimpanan ASI. Hal ini karena freezer yang berada dalam satu unit dengan kulkas sering mengalami fluktuasi suhu akibat seringnya pintu kulkas dibuka-tutup.
  • Cara pencairan ASI beku: Cairkan ASI dengan meletakkannya di kulkas selama semalaman, metode ini menjaga suhu pencairan ASI tetap stabil dan aman. Hindari mencairkan ASI dengan microwave, karena suhu panas dari microwave dapat merusak kandungan nutrisi penting dalam ASI.
  • ASI beku yang sudah dicairkan: Perlu diingat bahwa setelah ASI dicairkan, jangan bekukan kembali. ASI yang sudah cair dan diletakkan di kulkas harus digunakan dalam waktu 24 jam untuk menjaga kualitasnya.

Penyimpanan ASI di freezer memberikan fleksibilitas bagi ibu untuk menyimpan ASI dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini memastikan bahwa bayi tetap mendapatkan nutrisi yang diperlukan meski ibu tidak dapat menyusui langsung.

  • Cooling Bag

Bagi ibu yang sering bepergian atau bekerja di luar rumah, cooling bag bisa menjadi solusi yang sangat praktis untuk membawa ASI perah. Penyimpanan ASI di cooling bag biasanya bertahan hingga 24 jam, tergantung pada kualitas cooling bag dan jumlah ice pack yang digunakan. Ini membuat cooling bag sangat cocok untuk ibu yang perlu memerah ASI di tempat kerja dan membawanya pulang untuk disimpan lebih lanjut.

  • Penggunaan ice pack: Semakin banyak ice pack yang digunakan, semakin lama ASI dapat bertahan di dalam cooling bag. Selain itu, sebaiknya hindari membuka-tutup cooling bag terlalu sering, karena hal ini dapat menyebabkan suhu di dalam cooling bag tidak stabil.
  • Pengecekan suhu: Untuk memastikan ASI tetap dalam kondisi optimal, ibu bisa menggunakan termometer kecil untuk mengecek suhu di dalam cooling bag. Suhu yang ideal di dalam cooling bag adalah di bawah 4°C, segera pindahkan ASI ke kulkas atau freezer jika suhunya lebih tinggi.

Dengan cooling bag, ibu dapat menyimpan ASI dengan aman selama bepergian atau bekerja. Namun, penting untuk segera memindahkannya ke kulkas atau freezer setelah tiba di rumah untuk memperpanjang masa simpannya.

  • Suhu Ruang

Penyimpanan ASI di suhu ruang jauh lebih terbatas ketahanannya dibandingkan dengan penyimpanan di kulkas atau freezer. ASI yang diletakkan di suhu ruang (sekitar 25°C) hanya bisa bertahan selama 4 hingga 6 jam. Jika suhu ruangan lebih panas, masa penyimpanan ASI bisa lebih singkat.

  • Penyimpanan yang tertutup: Saat menyimpan ASI di suhu ruang, pastikan ASI tetap disimpan dalam wadah yang tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi bakteri. ASI yang terbuka atau terkena paparan udara luar lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri yang bisa merusak ASI.
  • Hindari tempat panas: Jangan letakkan ASI di dekat sumber panas seperti kompor atau jendela yang terkena sinar matahari langsung. Suhu yang panas dapat mempercepat proses kerusakan ASI dan juga membuatnya tidak aman untuk dikonsumsi bayi.

Jika ibu tidak segera menggunakan ASI yang disimpan di suhu ruang, lebih baik segera simpan ASI di kulkas atau freezer untuk menjaga kualitasnya. Penyimpanan ASI di suhu ruang sebaiknya hanya dilakukan jika ibu berencana memberikan ASI dalam waktu dekat.

 

Tips Menjaga Kualitas ASI Perah

Meskipun mengetahui ketahanan penyimpanan ASI di berbagai tempat penyimpanan sangat penting, ada beberapa langkah lain yang harus diikuti untuk memastikan kualitas ASI tetap terjaga. Berikut ini beberapa tips yang bisa ibu lakukan:

  • Cuci Tangan Sebelum Memerah ASI

Kebersihan adalah hal utama yang harus diperhatikan ketika memerah ASI. Selalu cuci tangan dengan sabun dan juga air bersih sebelum memulai proses pemerahan untuk mencegah kontaminasi bakteri.

  • Sterilkan Alat Pompa dan Botol

Pompa ASI dan botol yang digunakan untuk menampung ASI harus selalu dalam kondisi bersih dan juga steril. Setelah digunakan, segera cuci dan sterilkan semua peralatan agar siap digunakan kembali.

  • Gunakan ASI Sesuai Urutan

Pastikan ibu selalu menggunakan ASI yang diperah lebih dahulu. Ini penting untuk menghindari ASI yang melewati masa simpannya dan terpaksa dibuang.

  • Perhatikan Perubahan pada ASI

Jika ibu melihat adanya perubahan warna atau bau pada ASI yang disimpan, periksa lebih lanjut. ASI yang berubah menjadi bau tengik atau terasa asam sebaiknya dibuang karena bisa jadi sudah tidak layak konsumsi.

 

Kesimpulan

Ketahanan ASI tergantung pada metode penyimpanannya. Ketahanan ASI di kulkas bisa mencapai 4 hari, di freezer dapat bertahan hingga 6 bulan, cooling bag menjadi solusi praktis dengan ketahanannya hingga 24 jam, dan di suhu ruang hanya dapat bertahan sekitar 4 hingga 6 jam. Dengan memahami ketahanan penyimpanan ASI di kulkas, freezer, cooling bag, dan juga suhu ruang, ibu dapat lebih mudah mengelola ASI perah dan memastikan kualitas nutrisi yang diberikan tetap terjaga.

 

Jika Ibu merasa memiliki ASI yang sedikit atau menghadapi kendala dalam menyusui, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter konselor laktasi di KMNC. KMNC siap membantu Ibu dengan pemeriksaan, penanganan, dan dukungan yang Ibu butuhkan agar pengalaman menyusui Ibu optimal. Hubungi Bumin (+62 811-1028-232) untuk informasi harga layanan dan pendaftaran.

 

Referensi:

https://www.haibunda.com/menyusui/20230314091120-54-299498/beda-daya-tahan-asi-di-chiller-freezer-dan-suhu-ruangan-agar-tak-rusak-nutrisinya

https://hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/berapa-lama-asi-bertahan-di-suhu-ruang/

https://www.alodokter.com/begini-cara-menyimpan-asi-yang-benar

https://hegen.co.id/id/blogs/updates/berapa-lama-asi-bertahan-di-suhu-ruangan

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Privacy Settings
We use cookies to enhance your experience while using our website. If you are using our Services via a browser you can restrict, block or remove cookies through your web browser settings. We also use content and scripts from third parties that may use tracking technologies. You can selectively provide your consent below to allow such third party embeds. For complete information about the cookies we use, data we collect and how we process them, please check our Privacy Policy
Youtube
Consent to display content from - Youtube
Vimeo
Consent to display content from - Vimeo
Google Maps
Consent to display content from - Google
Spotify
Consent to display content from - Spotify
Sound Cloud
Consent to display content from - Sound