fbpx
hipertensi, pre eklampsia, pre eklampsia, Uncategorized

Apa Itu Pre Eklampsia ?

Pre eklampsia merupakan salah satu komplikasi pada kehamilan yang dikarakteristikan dengan tingginya tekanan darah dan juga dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ. Sebagian besar kasus mengalami kerusakan pada organ hati dan ginjal. Pre eklampsia terjadi pada usia kehamilan diatas 20 minggu, kasus ini terjadi pada 5-8% kehamilan di seluruh dunia. Pre Eklampsia dapat menyebabkan kondisi serius yang membutuhkan penanganan khusus untuk mempertahankan kondisi keselamatan Ibu dan janin.

Penyebab pasti pre eklampsia masih belum dapat diketahui, namun saat ini yang menyebabkan pre eklampsia yaitu berhubungan dengan adanya gangguan pada plasenta, yaitu organ yang memelihara janin selama kehamilan berlangsung. Gejala pre eclampsia bervariasi yaitu tekanan darah tinggi, edema (pembengkakakan) pada tangan dan wajah, adanya protein dalam urin, dan nyeri kepala hebat. Namun sayangnya, pada beberapa orang pre eklampsia tidak menimbulkan gejala.

Apa saja faktor risiko Pre Eklampsia ?

            Terdapat 2 macam factor risiko pre eclampsia, yaitu risiko tinggi dan risiko sedang.

Faktor yang menyebabkan seseorang memiliki Risiko tinggi pre eclampsia diantaranya yaitu :

  • Riwayat pre eklampsia di kehamilan sebelumya
  • Hamil kembar
  • Hipertensi kronis
  • Penyakit ginjal
  • Diabetes mellitus
  • Kondisi autoimun, seperti Lupus (Systemic Lupus Erythematous atau SLE)
  • Memiliki beberapa gejala risiko sedang

Faktor yang menyebabkan seseorang memiliki Risiko sedang pre eclampsia diantaranya yaitu :

  • Kehamilan pertama
  • Jarak kehamilan pertama dan saat ini lebih dari 10 tahun
  • Body Mass Index(BMI) lebih dari 30
  • Riwayat pre eclampsia di keluarga (ibu dan saudara kandung)
  • Berusia >35 tahun
  • Memiliki Riwayat komplikasi di kehamilan sebelumnya ( berat badan lahir rendah )
  • In Vitro Fertilization (IVF)
  • Ras kulit hitam
  • Sosioekonomik rendah

Bagaimana dampak pre eklampsia pada tubuh ?

  • Pre eklampsia dapat menyebabkan kondisi yang menimbulkan kejang dan stroke.
  • Pre eclampsia dapat menyebabkan HELLP syndrome. HELLP (Hemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count). HELLP syndrome dapat merusak dan menghancurkan sel darah merah dan dapat menyebabkan adanya pembekuan darah. Gejala yang timbul yaitu nyeri dada, nyeri perut, dan perdarahan pada organ hati. Apabila seseorang mengalami HELLP syndrome, kondisi ini dapat berakibat mengancam jiwa, dan merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil. Selain itu, hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari.

Apa saja gejala dari Pre Eklampsia ?

Beberapa ibu hamil tidak menyadari gejala tambahan yang muncul saat kehamilan dan tidak mengetahui apa saja gejala dari pre eklampsia, sehingga sering kali hal ini dapat berakibat fatal pada ibu dan janin.

Berikut merupakan gejala yang mucul pada pre eclampsia, diantaranya adalah :

  • Bengkak pada wajah atau tangan
  • Nyeri kepala yang tidak kunjung reda
  • Melihat titik gelap pada penglihatan/ gangguan penglihatan
  • Nyeri pada perut bagian atas atau bahu
  • Mual dan muntah
  • Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
  • Sesak napas

Seseorang dengan pre-eklampsia yang memiliki kondisi buruk akan berkembang menjadi beberapa kondisi berat diantaranya yaitu :

  • Menurunnya kadar trombosit di dalam darah
  • Fungsi hati yang tidak normal
  • Nyeri pada perut bagian atas
  • Gangguan penglihatan
  • Cairan pada paru-paru
  • Nyeri kepala hebat
  • Tekanan darah (tekanan sistol 160 mmHg atau lebih dan tekanan diastol 110 mmHg atau lebih)

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita mengalami pre eklampsia ?

Memiliki tekanan darah tinggi dapat merupakan gejala awal dari pre eklampsia. Jika Anda terdeteksi memiliki tekanan darah tinggi saat pemeriksan, maka dokter akan melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan diagnosa, dan kemungkinan akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lainnya diantaranya yaitu pemeriksaan urin, dan pemeriksaan darah meliputi fungsi hati dan jumlah trombosit.

Ibu hamil perlu berkunjung ke dokter untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali selama 9 bulan. diantaranya sebagai berikut:

  • 2 kali saat usia kehamilan 1–12 minggu
  • Minimal 1 kali saat usia kehamilan 13–28 minggu
  • 3 kali pada usia kehamilan 29–40 minggu
Jika kondisi pre eklampsia tidak segera ditangani dengan cepat, akan menyebabkan komplikasi yang serius yaitu eklampsia, beberapa gejala diantaranya adalah kejang, kerusakan organ, gangguan pertumbuhan janin, abruptio plasenta (lepasnya plasenta dari dinding Rahim), dan kelahiran prematur.
Pre Eklampsia masih merupakan salah satu penyebab kematian  tertinggi Ibu hamil di Indonesia. Maka dari itu sangat penting bagi seorang ibu hamil untuk melakukan kontrol rutin untuk memantau kadar tekanan darah, kadar protein di dalam urin, dan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi faktor lainnya yang dapat menimbulkan risiko terjadinya pre eklampsia. Apabila memiliki salah satu gejala yang disebutkan diatas, segera melakukan konsultasi dan pemeriksaan secara langsung ke dokter spesialis kandungan
 
  1. Peringatan Hari Preeklamsia Sedunia 2021. Kementrian kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 24 Mei 2021. https://promkes.kemkes.go.id/peringatan-hari-preeklamsia-sedunia-2021
  2. Preeclampsia and high blood pressure during pregnancy. The American College of  Obstetricians and Gynecologist (ACOG). April 2022. https://www.acog.org/womens-health/faqs/preeclampsia-and-high-blood-pressure-during-pregnancy
  3. Pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Pre Eklampsia. Kemenkes RI. (2013)
  4. Pre eclampsia. NHS. 28 sEPTEMBER 2021. https://www.nhs.uk/conditions/pre-eclampsia/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Privacy Settings
We use cookies to enhance your experience while using our website. If you are using our Services via a browser you can restrict, block or remove cookies through your web browser settings. We also use content and scripts from third parties that may use tracking technologies. You can selectively provide your consent below to allow such third party embeds. For complete information about the cookies we use, data we collect and how we process them, please check our Privacy Policy
Youtube
Consent to display content from - Youtube
Vimeo
Consent to display content from - Vimeo
Google Maps
Consent to display content from - Google
Spotify
Consent to display content from - Spotify
Sound Cloud
Consent to display content from - Sound