Bagi sebagian ibu, perjalanan menyusui bukanlah cerita yang lurus tanpa hambatan. Ada kalanya ASI tiba-tiba berkurang, mengering, atau ibu terpaksa berhenti menyusui karena faktor kesehatan, pekerjaan, atau kondisi emosional yang sulit.Namun, kabar baiknya ASI bisa kembali diproduksi!
Proses untuk memunculkan kembali ASI setelah sempat berhenti ini disebut relaktasi. Tubuh ibu sungguh luar biasa: dengan stimulasi, kedekatan, dan dukungan yang tepat, menyusui bisa dimulai kembali bahkan setelah berhenti berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Relaktasi bukan sekadar tentang “ASI kembali keluar”, tetapi tentang menemukan kembali keajaiban ikatan antara ibu dan buah hati.
🍼 Apa Itu Relaktasi?
Relaktasi adalah proses mengembalikan atau merangsang kembali produksi ASI setelah sempat berhenti.Relaktasi bisa dilakukan oleh siapa pun yang ingin kembali menyusui baik karena sempat berhenti terlalu cepat, karena bayi menolak susu formula, atau karena ibu ingin memberikan kembali nutrisi terbaik untuk buah hatinya.
Beberapa kondisi di mana relaktasi bisa dilakukan antara lain:
- Ibu yang pernah menyusui tetapi berhenti sementara waktu.
- Ibu yang mengadopsi bayi dan ingin menyusui sendiri (disebut induced lactation).
- Ibu yang mengalami penurunan produksi ASI dan ingin meningkatkannya kembali.
Relaktasi bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang rasa rasa ingin dekat kembali dengan bayi, rasa bangga, dan rasa percaya diri sebagai ibu.
Mengapa Relaktasi Penting?
ASI adalah anugerah luar biasa dari tubuh ibu.Di dalamnya terkandung antibodi, enzim, hormon, lemak sehat, dan nutrisi penting yang tidak dapat digantikan oleh susu formula. ASI membantu meningkatkan sistem imun bayi, melindunginya dari infeksi, serta mendukung perkembangan otak dan tumbuh kembang optimal.
Namun, relaktasi juga penting secara emosional.Momen menyusui bukan hanya tentang memberi makan, melainkan juga tentang membangun kedekatan yang dalam antara ibu dan bayi.Kontak kulit ke kulit, tatapan mata, dan dekapan hangat menumbuhkan hormon oksitosin hormon “cinta” yang membuat ibu merasa tenang dan bayi merasa aman.Melalui relaktasi, ibu bisa menemukan kembali keintiman ini, bahkan jika sempat hilang di tengah perjalanan.
🌿 Kapan Relaktasi Bisa Dilakukan?
Relaktasi bisa dilakukan kapan saja, namun keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- 👶 Usia bayi: semakin muda usia bayi (terutama di bawah 6 bulan), semakin besar peluang berhasil.
- ⏱️ Durasi berhenti menyusui: semakin singkat masa berhenti, semakin mudah tubuh beradaptasi kembali.
- 💪 Motivasi dan kesabaran ibu: proses ini tidak instan, tetapi hasilnya luar biasa.
- 💞 Dukungan lingkungan: pasangan, keluarga, dan tenaga profesional seperti konselor laktasi memegang peran penting.
Tidak ada batasan waktu pasti yang dibutuhkan hanyalah komitmen dan kasih sayang.
💧 Langkah-Langkah Relaktasi yang Dapat Dilakukan
Relaktasi adalah kombinasi antara teknik, kesabaran, dan sentuhan emosional.
Berikut beberapa langkah yang bisa membantu ibu memulainya:
1. Sering Menyusui Langsung dari Payudara
Stimulasi adalah kunci utama.Susui bayi sesering mungkin, bahkan setiap 2–3 jam. Meskipun ASI belum keluar banyak, isapan bayi akan memberi sinyal ke otak untuk memproduksi hormon prolaktin dan oksitosin yang memicu produksi ASI.
Jika bisa, lakukan skin-to-skin contact letakkan bayi di dada ibu tanpa pakaian, karena kehangatan kulit dan detak jantung ibu membantu meningkatkan rasa nyaman serta merangsang refleks menyusu bayi.
2. Gunakan Alat Bantu Menyusui (SNS – Supplemental Nursing System)
SNS adalah alat kecil dengan selang halus yang menyalurkan susu (bisa ASI perah atau susu formula) ke payudara.Saat bayi menyusu, ia tetap mendapat asupan gizi sambil menstimulasi payudara ibu.Dengan cara ini, bayi tidak frustasi karena lapar, dan tubuh ibu tetap mendapat rangsangan untuk memproduksi ASI.
3. Pijat dan Kompres Payudara
Sebelum menyusui, lakukan pijatan lembut dengan gerakan memutar dari pangkal ke arah puting.Kompres hangat juga bisa membantu membuka saluran ASI dan memperlancar aliran.Pijatan ini tidak hanya membantu secara fisik, tetapi juga membuat ibu lebih rileks hal yang sangat penting dalam proses relaktasi.
4. Rutin Memompa ASI
Jika bayi belum mau menyusu langsung, gunakan pompa ASI setiap 2–3 jam untuk menstimulasi produksi.Semakin sering payudara dikosongkan, semakin kuat sinyal kepada tubuh untuk memproduksi ASI baru.
Gunakan pompa yang nyaman, dan jangan khawatir jika hasil perahan awal hanya sedikit setiap tetes adalah langkah maju.
5. Perhatikan Asupan Nutrisi dan Cairan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuh ibu.Pastikan ibu mengonsumsi makanan bergizi seimbang kaya protein, sayuran hijau, biji-bijian, serta cukup air putih (2–3 liter per hari).Beberapa makanan seperti daun katuk, oatmeal, dan kacang almond dikenal dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
6. Konsultasi dengan Konselor Laktasi
Tidak semua proses relaktasi berjalan sama.Konselor laktasi berpengalaman dapat membantu ibu menentukan strategi yang sesuai dengan kondisi tubuh dan usia bayi.Mereka juga dapat membantu memperbaiki teknik pelekatan, posisi menyusui, dan memberi dukungan emosional di saat ibu merasa lelah.
⏳ Berapa Lama Proses Relaktasi?
Proses relaktasi bersifat unik untuk setiap ibu.Beberapa ibu mulai melihat hasil dalam beberapa hari, sementara yang lain memerlukan waktu beberapa minggu. Tanda-tanda relaktasi mulai berhasil antara lain:
- Payudara terasa lebih penuh, berat, atau hangat.
- Muncul tetesan ASI saat diperas atau bayi menyusu.
- Bayi tampak lebih tenang, puas, dan mulai buang air kecil lebih sering.
Yang terpenting bukan seberapa cepat hasilnya, tapi konsistensi dan semangat untuk terus mencoba.Ingat, setiap tetes ASI adalah hadiah yang luar biasa untuk bayi.
🌼 Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Relaktasi
- Usia bayi dan kebiasaan menyusu.
- Frekuensi stimulasi payudara.
- Kesehatan dan keseimbangan hormon ibu.
- Dukungan emosional dari keluarga.
- Pendampingan tenaga profesional.
💖 Tips Agar Relaktasi Berhasil
✨ Tetap tenang dan percaya diri.
✨ Jangan menyerah meski ASI belum keluar banyak.
✨ Jadikan waktu menyusui sebagai momen penuh cinta dan kedekatan.
✨ Libatkan pasangan untuk membantu secara emosional dan praktis.
✨ Cukup istirahat dan jaga pola makan sehat.
✨ Nikmati prosesnya bukan hanya hasil akhirnya.
🌸 Apakah Relaktasi Aman?
Relaktasi aman dilakukan selama mengikuti panduan yang benar.Namun, penting memastikan bahwa selama prosesnya bayi tetap mendapatkan nutrisi cukup.Konsultasikan dengan konselor laktasi atau dokter anak, terutama jika bayi berusia di bawah 6 bulan atau memiliki kondisi khusus.
Hindari stres berlebihan, karena stres dapat menurunkan hormon oksitosin yang berperan penting dalam pengeluaran ASI.Relaktasi harus dijalani dengan sabar, penuh kasih, dan tanpa tekanan.
Cinta Tak Pernah Berhenti di Tengah Jalan
Relaktasi adalah bukti nyata bahwa kasih ibu tidak mengenal batas waktu.Dengan niat, kesabaran, dan dukungan yang tepat, tubuh ibu mampu kembali menghasilkan ASI dan lebih dari itu, mengembalikan ikatan yang hangat dengan buah hati.
Jadi, untuk setiap ibu yang sedang berjuang dalam proses ini, ingatlah:
Tidak ada kata terlambat untuk kembali menyusui.Yang terpenting bukan seberapa banyak ASI yang keluar, tapi kasih sayang dan tekadmu untuk memberikan yang terbaik bagi si kecil.
💬 Butuh Bimbingan dalam Proses Relaktasi?
Jangan ragu untuk mencari dukungan profesional.Tim Konselor Laktasi KMNC (Kosambi Maternal and Children) siap mendampingi ibu dari langkah pertama hingga berhasil kembali menyusui.Dengan pendekatan lembut, personal, dan penuh empati, kami membantu setiap ibu menemukan kembali keajaiban menyusui.
📞 Hubungi kami: https://wa.me/08111028232
🌐 Kunjungi website kami: https://kmnc.co.id/
✨ KMNC Teman Setia Ibu dan Anak di Perjalanan Penuh Cinta.
Referensi:
