Menyusui adalah momen berharga antara ibu dan bayi. Namun, di balik keindahan momen tersebut, ada tantangan yang bisa datang tiba-tiba dan cukup menyakitkan salah satunya adalah mastitis.Mastitis sering membuat ibu menyusui merasa khawatir, kesakitan, bahkan ingin berhenti menyusui. Tapi tenang, mastitis bisa diatasi dengan cepat dan aman jika dikenali sejak dini.
Yuk, kita bahas tuntas apa itu mastitis, apa penyebabnya, bagaimana gejalanya, dan apa yang bisa dilakukan agar ibu tetap nyaman menyusui.
💡 Apa Itu Mastitis?
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara, biasanya terjadi pada ibu menyusui. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penumpukan ASI yang tidak keluar sempurna, atau infeksi bakteri yang masuk melalui luka kecil di puting. Mastitis dapat menyerang satu atau kedua payudara dan umumnya terjadi dalam 6–12 minggu pertama menyusui. Namun, tidak menutup kemungkinan muncul di bulan-bulan selanjutnya.
🔍 Penyebab Mastitis
Mastitis bisa muncul karena beberapa faktor, antara lain:
- Saluran ASI tersumbat
ASI yang tidak dikeluarkan secara maksimal dapat menumpuk dan menyebabkan peradangan. - Pelekatan bayi yang kurang tepat
Bayi tidak menghisap ASI secara efisien, sehingga sisa ASI tetap tertinggal di payudara. - Puting lecet atau luka
Luka kecil bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri (biasanya dari mulut bayi) yang menyebabkan infeksi. - Jarang menyusui atau memompa
Saat frekuensi menyusui menurun, payudara bisa bengkak dan peradangan pun terjadi. - Stres dan kelelahan
Kondisi fisik dan psikis ibu juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran ASI.
⚠️ Gejala Mastitis yang Perlu Diwaspadai
Gejala mastitis bisa muncul secara bertahap atau mendadak. Tanda-tanda umum yang sering dirasakan ibu antara lain:
- Payudara terasa sakit, nyeri, dan hangat saat disentuh
- Kulit payudara tampak merah dan bengkak
- Timbul benjolan keras di salah satu sisi payudara
- Demam (bisa mencapai 38°C atau lebih)
- Menggigil dan lemas
- Produksi ASI bisa menurun sementara
- Bayi menjadi rewel karena ASI tidak keluar lancar
❓ Apakah Mastitis Berbahaya?
Jika tidak segera ditangani, mastitis bisa berkembang menjadi abses payudara (kantung berisi nanah) yang membutuhkan tindakan medis lebih serius seperti pembedahan kecil. Namun, jangan khawatir sebagian besar kasus mastitis bisa sembuh dengan penanganan mandiri di rumah atau dengan bantuan dokter tanpa perlu rawat inap.
✅ Cara Mengatasi Mastitis
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan ibu menyusui untuk mengatasi mastitis:
1. Tetap Menyusui atau Memompa ASI
Walau terasa nyeri, tetap keluarkan ASI secara rutin untuk mengurangi pembengkakan. ASI tetap aman untuk bayi, bahkan saat mastitis terjadi.
2. Perbaiki pelekatan bayi
Pastikan mulut bayi melekat dengan benar agar ASI keluar dengan optimal dan tidak menumpuk.
3. Kompres hangat sebelum menyusui
Kompres payudara dengan air hangat selama 10–15 menit bisa membantu melancarkan aliran ASI.
4. Kompres dingin setelah menyusui
Jika payudara sangat bengkak atau nyeri, kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan.
5. Istirahat cukup dan minum air putih
Dukung daya tahan tubuh agar pemulihan lebih cepat.
6. Minum obat jika perlu
Jika disertai demam atau infeksi berat, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik yang aman untuk ibu menyusui.
❌ Mitos Tentang Mastitis
Ada beberapa mitos yang sering membuat ibu takut saat mengalami mastitis:
- ❌ “Kalau mastitis, harus berhenti menyusui.”
✅ Salah! Justru menyusui adalah cara terbaik untuk menyembuhkan mastitis. - ❌ “ASI dari payudara yang terkena mastitis berbahaya.”
✅ Tidak benar. ASI tetap aman untuk bayi, bahkan bisa membantu mengurangi pembengkakan. - ❌ “Harus langsung operasi kalau mastitis.”
✅ Tidak selalu. Mayoritas kasus bisa sembuh tanpa tindakan invasif jika ditangani sejak awal.
💬 Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan jika:
- Nyeri semakin parah dan tidak membaik setelah 24–48 jam
- Demam tinggi lebih dari 38,5°C
- Terdapat nanah atau benjolan yang membesar
- Ibu merasa sangat lemas atau pusing
💡 Tips Mencegah Mastitis
Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Berikut beberapa cara untuk menghindari mastitis:
- Susui bayi secara teratur dan bergantian sisi
- Perhatikan pelekatan bayi saat menyusu
- Hindari tekanan pada payudara (misalnya dari bra ketat)
- Periksa payudara setiap hari untuk mendeteksi sumbatan sejak dini
- Konsumsi makanan sehat dan jaga daya tahan tubuh
Mastitis memang bisa membuat ibu menyusui merasa tidak nyaman, tapi bukan alasan untuk menyerah menyusui. Dengan pemahaman yang tepat dan penanganan yang cepat, mastitis bisa sembuh tanpa mengganggu perjalanan menyusui Anda.
Mengalami nyeri payudara saat menyusui? Bingung apakah itu mastitis?
Jangan biarkan rasa sakit mengganggu momen berharga Anda bersama si kecil.
📞 Konsultasikan langsung dengan dokter laktasi di KMNC (Kosambi Maternal and Children)
🗓️ Booking jadwal pemeriksaan dengan mudah melalui Bumin di WhatsApp (https://wa.me/08111028232) atau Ibu juga bisa mengunjungi layanan di website https://kmnc.co.id/
💬 KMNC siap bantu Ibu tetap nyaman menyusui, karena ASI terbaik dimulai dari ibu yang sehat dan tenang.
Referensi:
