Rotavirus adalah penyebab utama gastroenteritis berat—diare dan muntah—pada bayi dan anak-anak. Penyakit ini dapat menyebabkan dehidrasi parah, rawat inap, bahkan kematian, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Vaksin rotavirus hadir sebagai solusi pencegahan yang efektif untuk melindungi anak dari ancaman penyakit ini.
Artikel ini akan mengulas secara komprehensif mengenai vaksin rotavirus, mulai dari jenis-jenisnya, manfaat, jadwal pemberian, kontraindikasi, efektivitas, hingga tantangan dalam implementasinya di Indonesia.
Apa Itu Vaksin Rotavirus?
Vaksin rotavirus adalah vaksin yang diberikan untuk membangun kekebalan tubuh terhadap infeksi rotavirus. Virus ini tergolong dalam keluarga Reoviridae dan memiliki genom RNA beruntai ganda yang terdiri dari 11 segmen.
Infeksi rotavirus paling sering menyerang anak-anak di bawah usia dua tahun, dan dapat menyebabkan diare berat, muntah, hingga dehidrasi. Rotavirus sangat menular dan dapat bertahan di lingkungan selama berhari-hari. Penularannya terjadi melalui rute fekal-oral, dan bahkan dalam jumlah yang sangat kecil, virus ini sudah cukup untuk menyebabkan infeksi.
Menjaga kebersihan dan sanitasi saja tidak cukup untuk mencegah rotavirus, karena virus ini sangat tahan di lingkungan. Oleh sebab itu, vaksinasi adalah metode pencegahan yang paling efektif dan direkomendasikan oleh WHO sebagai bagian dari program imunisasi rutin anak.
Beban Penyakit Rotavirus di Indonesia dan Dunia
Di Indonesia, rotavirus bertanggung jawab atas lebih dari 50% kasus diare pada anak-anak. Setiap tahunnya, sekitar 10.088 anak meninggal akibat diare yang disebabkan oleh infeksi rotavirus. Angka kematian akibat diare secara keseluruhan mencapai 50.400 kasus per tahun, menjadikannya penyebab kematian kedua terbanyak pada anak setelah pneumonia.
Secara global, WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2008 saja, rotavirus menyebabkan sekitar 453.000 kematian anak di bawah usia lima tahun. Angka ini mencerminkan sekitar 37% dari seluruh kematian akibat diare dan 5% dari seluruh kematian anak usia di bawah lima tahun. Di negara maju pun, rotavirus masih menyebabkan beban ekonomi besar, seperti di Amerika Serikat yang mencatat lebih dari $1 miliar kerugian tiap tahun akibat rotavirus.
Jenis-Jenis
- Vaksin Monovalen – Rotarix (RIX4414)
Rotarix berasal dari isolat virus rotavirus manusia (G1P) yang dilemahkan. Vaksin ini hanya mengandung satu strain virus (monovalen) dan diberikan sebanyak dua dosis secara oral.
- Jadwal:
- Dosis pertama: usia 6–12 minggu
- Dosis kedua: minimal 4 minggu setelah dosis pertama
- Pemberian terakhir sebelum anak berusia 24 minggu
- Vaksin Pentavalen – Rotateq
Rotateq adalah vaksin yang dikembangkan dengan menggunakan lima strain virus gabungan (reassortant) dari rotavirus sapi dan manusia. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap lima serotipe utama rotavirus (G1, G2, G3, G4, dan P1A) dan diberikan sebanyak tiga dosis.
- Jadwal:
- Dosis pertama: usia 6–12 minggu
- Dosis kedua dan ketiga: dengan interval 4–10 minggu
- Pemberian terakhir sebelum anak berusia 32 minggu
- Vaksin Galur Neonatus Asimtomatik (RV3)
Merupakan vaksin yang dikembangkan dari isolat virus rotavirus dari bayi baru lahir yang tidak menunjukkan gejala (asimtomatik). Tujuannya adalah untuk memberikan kekebalan sejak dini tanpa menimbulkan penyakit.
Manfaat
Vaksin jenis ini memberikan perlindungan penting bagi bayi dan anak terhadap salah satu penyebab utama diare berat di dunia. Penyakit ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat berujung pada dehidrasi parah, rawat inap, hingga kematian jika tidak ditangani segera. Berikut beberapa manfaat utama vaksin rotavirus:
- Mencegah Diare Berat akibat Rotavirus
Vaksin membantu membentuk kekebalan tubuh terhadap virus penyebab diare berat, sehingga mencegah terjadinya infeksi atau mengurangi tingkat keparahannya.
- Mengurangi Rawat Inap dan Kunjungan Darurat
Anak yang telah divaksinasi cenderung mengalami gejala yang lebih ringan dan tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit, sehingga mengurangi beban layanan kesehatan.
- Menurunkan Risiko Kematian Anak
Vaksinasi rotavirus terbukti mampu menurunkan angka kematian bayi dan balita akibat diare parah, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
- Mengurangi Beban Biaya Kesehatan
Dengan mencegah infeksi berat, vaksin membantu keluarga menghindari biaya besar untuk pengobatan dan perawatan, serta mengurangi beban ekonomi secara umum.
- Memberikan Perlindungan Jangka Panjang terhadap Berbagai Strain
Vaksin rotavirus efektif melindungi dari beberapa strain virus yang umum beredar, termasuk memberikan perlindungan lintas strain (cross-protection).
Efektivitas
Studi menunjukkan bahwa vaksin rotavirus sangat efektif, terutama dalam mencegah kasus gastroenteritis berat. Rotarix menunjukkan efektivitas hingga 85–100% terhadap diare berat akibat rotavirus. Rotateq juga menunjukkan efektivitas sekitar 84% di Amerika Serikat.
Penelitian di Australia dan Perancis mencatat penurunan angka rawat inap akibat rotavirus sebesar 89–98% setelah introduksi vaksin. Di Indonesia, studi menunjukkan bahwa vaksin rotavirus pentavalent memberikan efek protektif signifikan terhadap kasus diare anak usia 6–24 bulan.
Efek Samping
Efek samping vaksin rotavirus umumnya ringan dan bersifat sementara, seperti:
- Demam ringan
- Muntah ringan
- Diare ringan
Efek samping yang jarang namun serius adalah intususepsi, yaitu kondisi saat bagian usus masuk ke dalam bagian usus lain. Meski kejadian ini sangat jarang, penelitian besar menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok yang mendapat vaksin dan plasebo dalam hal risiko intususepsi.
Siapa yang Tidak Dapat Menerima Vaksin Rotavirus?
Vaksin rotavirus tidak dianjurkan bagi anak dengan kondisi berikut:
- Riwayat alergi berat terhadap vaksin atau komponennya
- Gangguan sistem imun
- Kelainan pada sistem pencernaan
- Sedang sakit berat, terutama jika sedang diare atau muntah
- Wanita hamil (jika dalam penelitian dewasa)
Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan sebelum vaksinasi.
Harga Vaksin Rotavirus di Indonesia
Di Klinik KMNC, harga vaksin ini adalah sebagai berikut:
- Rotarix (monovalen): Rp496.800
- Rotateq (pentavalen): Rp544.050
Harga dapat berbeda tergantung pada klinik, wilayah, dan apakah vaksin disubsidi atau tidak.
Tantangan Implementasi Vaksin Rotavirus di Indonesia
Beberapa tantangan utama dalam penerapan vaksin rotavirus di Indonesia adalah:
- Kurangnya data nasional yang representatif mengenai beban penyakit
- Harga vaksin yang relatif tinggi
- Ketidaktahuan masyarakat mengenai bahaya rotavirus dan manfaat vaksin
- Variasi galur virus yang beredar di berbagai wilayah
Meskipun beberapa studi lokal menunjukkan tingginya beban penyakit akibat rotavirus, keputusan untuk memasukkan vaksin ini ke dalam program imunisasi nasional masih perlu dipertimbangkan dari sisi biaya dan efektivitas jangka panjang.
Produksi vaksin dalam negeri dan edukasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini di masa depan.
Penutup
Rotavirus adalah ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak di Indonesia dan dunia. Melalui pemberian vaksin yang tepat waktu dan edukasi yang baik kepada orang tua, kita dapat menurunkan angka kesakitan, rawat inap, bahkan kematian akibat infeksi ini. Konsultasikan dengan dokter anak Anda untuk menentukan jenis dan waktu pemberian vaksin yang tepat.
Dapatkan informasi lengkap mengenai panduan jadwal vaksin dan pemeriksaan tumbuh kembang anak di sini. Vaksin merupakan hak anak yang wajib kita sebagai orang tua penuhi. Daftarkan anak untuk vaksin di KMNC sekarang, hubungi Bumin (+62 811-1028-232) untuk informasi harga layanan dan pendaftaran.
Referensi:
- Handoyo, Yurita. (2024). Vaksin untuk Mencegah Gastroenteritis Akibat Infeksi Rotavirus Pada Anak Balita. Bina Widya, 23(3). 149-153
- Pangesti, krisna Nur Andriana., & Setiawaty, Vivi. (2014). Masa Depan Vaksin Rotavirus di Indonesia. Media Litbangkes, 24(4). 215-220
- dr. Yoviena Kusuma Dewi, CLC., dkk. Catatan Si Kecil untuk Ibu. Jakarta: KMNC
