Kehamilan adalah momen yang membahagiakan bagi setiap wanita. Namun, di balik kebahagiaan itu, ada berbagai kondisi medis yang perlu diwaspadai salah satunya adalah hepatitis pada ibu hamil. Penyakit ini bisa berbahaya tidak hanya bagi sang ibu, tetapi juga bagi janin yang dikandungnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami tentang apa itu hepatitis, penyebabnya, dampaknya bagi ibu hamil dan janin, serta langkah-langkah pencegahannya.
Apa Itu Hepatitis?
Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Hati berfungsi penting untuk menyaring racun, memproduksi protein, dan membantu metabolisme tubuh. Ketika hati meradang, fungsinya bisa terganggu dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Ada beberapa jenis hepatitis virus, yaitu:
- Hepatitis A (HAV)
- Hepatitis B (HBV)
- Hepatitis C (HCV)
- Hepatitis D (HDV)
- Hepatitis E (HEV)
Setiap jenis memiliki cara penularan dan tingkat bahaya yang berbeda, terutama bagi ibu hamil.
Penyebab Hepatitis pada Ibu Hamil
Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, namun ada juga faktor lain yang dapat memicu peradangan hati, seperti:
- Konsumsi obat-obatan tertentu tanpa pengawasan dokter
- Paparan zat kimia beracun
- Konsumsi alkohol (meskipun jarang pada ibu hamil)
- Penyakit autoimun yang menyerang sel-sel hati
Namun, pada ibu hamil, penyebab tersering tetaplah infeksi virus hepatitis, terutama hepatitis B dan hepatitis E.
Jenis-Jenis Hepatitis yang Berbahaya bagi Ibu Hamil
1. Hepatitis A
Biasanya menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus. Meski jarang menyebabkan infeksi kronis, hepatitis A bisa menyebabkan ibu hamil mengalami mual, muntah, dan kelelahan berat.
Kabar baiknya, hepatitis A jarang menyebabkan kematian atau penularan ke janin.
2. Hepatitis B
Ini adalah jenis yang paling sering ditemukan pada ibu hamil dan sangat berbahaya karena dapat menular ke bayi saat persalinan. Penularan terjadi melalui darah atau cairan tubuh.
Jika bayi terinfeksi sejak lahir, risiko untuk menjadi hepatitis kronis sangat tinggi, yang dapat berkembang menjadi sirosis atau kanker hati di masa depan.
3. Hepatitis C
Menular melalui darah, misalnya dari jarum suntik yang tidak steril. Risiko penularan dari ibu ke janin memang lebih rendah dibanding hepatitis B, namun tetap bisa terjadi.
Belum ada vaksin untuk hepatitis C, sehingga pencegahan menjadi kunci utama.
4. Hepatitis E
Jenis ini jarang ditemukan, tetapi sangat berbahaya bagi ibu hamil, terutama pada trimester ketiga. Hepatitis E bisa menyebabkan gagal hati akut dengan risiko kematian ibu dan janin yang tinggi.
Penularan terjadi melalui air minum yang terkontaminasi, sehingga kebersihan sanitasi menjadi hal yang sangat penting.
Gejala Hepatitis pada Ibu Hamil
Gejala hepatitis seringkali mirip dengan gejala kelelahan atau mual saat hamil, sehingga mudah diabaikan. Namun, ibu hamil perlu waspada jika mengalami tanda-tanda berikut:
- Rasa lelah berlebihan tanpa sebab jelas
- Mual dan muntah yang terus-menerus
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri di perut kanan atas
- Urine berwarna gelap (seperti teh pekat)
- Feses berwarna pucat
- Mata dan kulit menguning (jaundice)
- Demam ringan
Jika gejala-gejala ini muncul, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk tes darah dan pemeriksaan fungsi hati.
Dampak Hepatitis bagi Ibu dan Janin
Hepatitis yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak serius, baik pada ibu maupun janin, seperti:
Dampak pada Ibu:
- Risiko gagal hati akut
- Perdarahan berlebihan saat persalinan
- Komplikasi kehamilan seperti preeklamsia atau kelahiran prematur
Dampak pada Janin:
- Penularan virus dari ibu ke bayi saat persalinan
- Kelahiran prematur
- Berat badan lahir rendah
- Kematian janin dalam kandungan (pada hepatitis E berat)
- Risiko menjadi pembawa virus seumur hidup (pada hepatitis B dan C)
Diagnosis Hepatitis pada Ibu Hamil
Untuk mendeteksi hepatitis, dokter biasanya akan melakukan:
- Tes darah untuk memeriksa enzim hati (SGOT, SGPT)
- Tes serologi untuk mengetahui jenis virus hepatitis
- USG hati bila diperlukan untuk melihat kondisi organ hati
Pemeriksaan ini aman dilakukan selama kehamilan dan membantu dokter menentukan langkah penanganan terbaik.
Penanganan Hepatitis pada Ibu Hamil
Penanganan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan hepatitis. Beberapa langkah umum meliputi:
- Istirahat dan perawatan suportif untuk menjaga daya tahan tubuh.
- Pemantauan fungsi hati secara rutin oleh dokter.
- Obat antivirus (khususnya untuk hepatitis B dan C) yang aman untuk ibu hamil sesuai petunjuk dokter spesialis.
- Persiapan persalinan yang terkontrol agar risiko penularan ke bayi bisa diminimalkan.
Untuk ibu hamil dengan hepatitis B positif, bayi akan segera diberikan vaksin hepatitis B dan imunoglobulin (HBIG) dalam 12 jam pertama setelah lahir untuk mencegah infeksi.
Cara Mencegah Hepatitis pada Ibu Hamil
Pencegahan adalah langkah paling efektif untuk melindungi ibu dan bayi dari hepatitis. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Vaksinasi hepatitis B sebelum hamil atau segera setelah dinyatakan negatif.
- Hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
- Pastikan transfusi darah dilakukan di fasilitas medis terpercaya.
- Cuci tangan dan konsumsi makanan yang bersih dan matang sempurna.
- Gunakan air minum yang bersih dan aman, terutama untuk mencegah hepatitis E.
- Lakukan pemeriksaan kehamilan rutin agar kondisi hati bisa terus dipantau.
Hepatitis pada ibu hamil merupakan kondisi serius yang membutuhkan perhatian khusus. Jenis hepatitis seperti B dan E memiliki risiko tinggi menular ke janin dan menyebabkan komplikasi berat bila tidak ditangani dengan baik.
Namun, dengan deteksi dini, perawatan medis yang tepat, dan pencegahan melalui vaksinasi serta pola hidup bersih, risiko hepatitis selama kehamilan dapat ditekan secara signifikan.
Menjaga kesehatan hati berarti menjaga keselamatan dua nyawa ibu dan bayi. Jadi, jangan ragu untuk rutin melakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter kandungan untuk memastikan kehamilan yang sehat dan aman hingga persalinan.
📍 Kunjungi Klinik KMNC terdekat atau buat janji konsultasi sekarang melalui Admin via WhatsApp 08111028232. Atau kunjungi website KMNC untuk informasi layanan dan promo menarik lainnya di kmnc.co.id ya!
Referens i:
Patra, S., Kumar, A., & De, A. (2015). Hepatitis E Infection During Pregnancy. PMC.
↳ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4501603/PMC.
Virology Journal. (2023). The effect of hepatitis B virus on the risk of pregnancy outcomes: a meta-analysis.
↳ https://virologyj.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12985-023-02182-0 BioMed Central
ACOG (American College of Obstetricians and Gynecologists). (2023). Viral Hepatitis in Pregnancy.
↳ https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/clinical-practice-guideline/articles/2023/09/viral-hepatitis-in-pregnancy
