Rahasia Lancarnya ASI dari Pola Makan, Istirahat, hingga Dukungan Emosional
Salah satu momen paling berharga setelah melahirkan adalah ketika ibu menyusui si kecil. Momen ini bukan sekadar memberi nutrisi, tapi juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Namun, di balik keindahan itu, banyak ibu merasa cemas:
“Kok ASI saya sedikit, ya?”
“Bayiku nangis terus, apa ASI-ku kurang?”
Tenang, Bunda tidak sendiri. Produksi ASI yang dirasa sedikit adalah keluhan umum para ibu menyusui. Padahal, dengan perawatan yang tepat dan pemahaman yang baik tentang cara kerja tubuh, ASI bisa bertambah dengan alami tanpa perlu stres berlebih.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
💧 Mengapa Produksi ASI Bisa Berkurang?
Produksi ASI dipengaruhi oleh berbagai faktor baik fisik maupun emosional. Beberapa penyebab umum ASI berkurang antara lain:
1. Penyusuan yang tidak sering atau tidak efektif
Jika bayi jarang menyusu atau tidak mengosongkan payudara dengan baik, tubuh ibu “mengira” ASI tidak dibutuhkan banyak, sehingga produksinya menurun.
2. Kurang istirahat dan stres
Hormon oksitosin yang membantu pengeluaran ASI sangat sensitif terhadap stres dan kelelahan.
3. Asupan cairan dan nutrisi yang kurang
Tubuh membutuhkan cukup air, protein, lemak sehat, dan vitamin agar kelenjar susu bekerja optimal.
4. Konsumsi kafein atau rokok berlebihan
Kafein dan nikotin dapat mengganggu pelepasan hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI.
5.Pemakaian alat kontrasepsi hormonal tertentu
Beberapa jenis pil KB yang mengandung estrogen bisa menurunkan jumlah ASI.
Bagaimana Cara Memperbanyak ASI Secara Alami?
Berikut panduan lengkap dan terbukti efektif dari berbagai penelitian medis untuk membantu ibu memperbanyak ASI secara alami:
1. Menyusui Lebih Sering dan Sesuai Permintaan Bayi
Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak sinyal yang dikirim ke otak untuk memproduksi ASI.
Tubuh bekerja berdasarkan prinsip *supply and demand* — semakin sering payudara dikosongkan, semakin banyak ASI yang akan diproduksi.
💡Tips:
- Susui bayi setiap 2–3 jam atau saat bayi mulai menunjukkan tanda lapar (seperti mengisap jari atau membuka mulut).
- Jangan menunggu bayi menangis itu tanda ia sudah sangat lapar.
- Pastikan posisi dan pelekatan mulut bayi tepat agar hisapan lebih efektif.
2. Pastikan Pelekatan (Latching) yang Benar
ASI tidak akan keluar optimal jika mulut bayi tidak melekat sempurna di payudara. Pelekatan yang kurang baik juga bisa membuat puting terasa nyeri.
✅ Tanda pelekatan yang benar:
- Mulut bayi terbuka lebar, menutupi sebagian besar areola (bagian gelap di sekitar puting).
- Dagu bayi menempel di payudara.
- Tidak terdengar bunyi “klik” saat menyusu.
- Bayi tampak tenang dan menelan secara ritmis.
Jika pelekatan masih terasa sulit, ibu bisa meminta bantuan konselor laktasi atau dokter anak di KMNC untuk dibimbing langsung.
3. Perbanyak Asupan Cairan dan Makanan Bergizi
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh status hidrasi dan nutrisi tubuh. Ibu menyusui disarankan minum 8–12 gelas air per hari, serta mengonsumsi makanan tinggi protein, zat besi, dan lemak sehat.
Makanan yang membantu memperbanyak ASI (galactagogue):
- Daun katuk dan kelor (moringa)
- Oatmeal
- Kacang almond
- Ikan salmon dan tuna
- Telur
- Buah pepaya, kurma, dan alpukat
Selain itu, hindari diet ekstrem karena tubuh butuh cukup kalori untuk memproduksi ASI.
4. Istirahat yang Cukup dan Kelola Stres
Meski sulit dilakukan dengan bayi baru lahir, istirahat tetap penting. Kurang tidur dan stres bisa menurunkan kadar hormon prolaktin dan oksitosin.
Tips relaksasi sederhana:
- Tidur saat bayi tidur, walau hanya sebentar.
- Minta bantuan pasangan atau keluarga untuk pekerjaan rumah.
- Dengarkan musik lembut atau lakukan pernapasan dalam.
5. Lakukan Pijatan Payudara (Breast Massage)
Pijatan lembut di sekitar payudara dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dan memperlancar pengeluaran ASI.
Cara melakukannya:
- Hangatkan payudara dengan kompres hangat.
- Gunakan jari untuk memijat perlahan dari pangkal ke arah puting dengan gerakan memutar.
- Ulangi beberapa menit sebelum menyusui atau memompa ASI.
6. Gunakan Pompa ASI Secara Rutin
Jika bayi tidak menyusu langsung (misalnya karena sedang tidur panjang atau ibu bekerja), pompa ASI bisa menjadi solusi agar produksi tetap lancar.
🕒 Pompa ASI setiap 2–3 jam sekali, atau segera setelah bayi selesai menyusu untuk benar-benar mengosongkan payudara.
Selain menjaga produksi, pompa ASI juga membantu membangun stok ASI perah untuk keperluan nanti.
7.Konsumsi Suplemen atau Herbal Penambah ASI (Jika Diperlukan)
Beberapa bahan alami dipercaya membantu meningkatkan produksi ASI, seperti:
- Fenugreek (kelabat)
- Daun kelor
- Biji jintan hitam (black seed)
Namun, selalu konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi sebelum mengonsumsi herbal atau suplemen apa pun, karena reaksi tiap tubuh bisa berbeda.
💛 Dukungan Emosional Itu Penting
Jangan remehkan peran dukungan pasangan dan keluarga. Ibu menyusui yang mendapat dukungan emosional terbukti lebih percaya diri dan lebih berhasil dalam menyusui.
Dukungan bisa sesederhana membantu menyiapkan makanan, menemani menyusui, atau sekadar memberikan semangat setiap hari.
🩺 Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Segera temui dokter atau konselor laktasi bila:
- Bayi terlihat kurang kenyang (jarang buang air kecil, berat badan tidak naik).
- Ibu mengalami nyeri payudara atau luka pada puting.
- ASI tidak keluar sama sekali setelah beberapa hari melahirkan.
- Ibu merasa stres berat, cemas, atau kelelahan ekstrem.
Dokter dapat membantu memeriksa kemungkinan masalah medis seperti gangguan hormon, infeksi payudara (mastitis), atau kondisi lain yang menghambat produksi ASI.
Setiap ibu memiliki perjalanan menyusui yang berbeda tidak ada ukuran “cukup” yang sama untuk semua.Kuncinya adalah konsisten menyusui, makan bergizi, cukup istirahat, dan selalu berpikir positif.Tubuh ibu diciptakan dengan kemampuan luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan bayi.Jika dirawat dengan baik, ASI akan mengalir lancar dengan sendirinya
Jika Bunda ingin mendapat pendampingan laktasi, edukasi menyusui, dan pemeriksaan kesehatan pasca melahirkan, Klinik KMNC (Kosambi Maternal and Children) siap membantu.
Dengan dokter anak dan dokter kandungan berpengalaman, serta layanan konseling laktasi yang ramah,KMNC hadir untuk memastikan Bunda dan Si Kecil mendapatkan perawatan terbaik sejak awal kehidupan.
📍 Kunjungi KMNC sekarang, atau buat janji temu konsultasi melalui Admin via WhatsApp 08111028232. Atau kunjungi website KMNC untuk informasi layanan dan promo menarik lainnya di kmnc.co.id.
💛 Bersama KMNC, tumbuh kembang anak dimulai dari ASI yang berkualitas dan ibu yang bahagia.
Referensi:
→https://www.who.int/teams/nutrition-and-food-safety/food-and-nutrition-actions-in-health-systems/ten-steps-to-successful-breastfeeding World Health Organization
→ https://www.who.int/tools/elena/interventions/breastfeeding-support World Health Organization
→ https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/breastfeeding World Health Organization